Sejarah


Sejarah Gereja

Desa Mancasan tepatnya 10 Km arah selatan kota Solo, dengan kultur masyarakatnya sederhana. Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Di desa ini tumbuh benih-benih iman katolik yang semakin hari semakin berkembang dan berbuah.

Adapun perkembangannya sebagai berikut :

Pada waktu sekitar penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia, tahun 1931 sampai 1944, seperti di daerah lain di pulau jawa, bahwa agama katolik disiarkan melalui misi pendidikan.
Pada saat itu di Mancasan juga berdiri lembaga pendidikan / sekolah misi yaitu sekolah setingkat SD sekarang, tetapi hanya sampai  tingkat/ kelas III, sering disebut sekolah angka siji  ( sekolah yang menyelenggarakan pendidikan dari kelas 1 sampai kelas 3 ).
Sedangkan sekolah angka loro ( sekolah yang menyelenggarakan pendidikan dari kelas 4 sampai kelas 6 ).
Sekolah tersebut bertempat di rumah Bapak Karso Rambio beralamat di Dukuh Ngluyu, Desa Mancasan. Sekarang di wilayah  Rt 01 Rw 04  Desa Mancasan Kecamatan Baki  , Kabupaten Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah.
Setelah berjalan kurang lebih 1 ( satu ) tahun, yaitu  tahun 1932 sekolah tersebut pindah ke Rumah Bapak Karso Dimejo berlamat di Dukuh Kulon. Sekarang masuk wilayah  Rt 01 Rw 03 Desa Mancasan, Kecamatan Baki , Kabupaten Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah, karena rumahnya lebih luas.

Adapun para Pembina dan guru – guru di Sekolah misi  tersebut  terdiri dari  8 orang , yaitu  :

No.
Nama
Jabatan
Asal
1.
Bapak Tejo Sumarto
Pembina
Joyontakan, Solo
2.
Bapak Suharto
Guru
Yogyakarta
3.
Bapak Atmo Pawiro
Guru
Yogyakarta
4.
Bapak Darto
Guru
Yogyakarta
5.
Bapak Marto Sudarmo
Guru
Yogyakarta
6.
Bapak Sarwoto
Guru
Yogyakarta
7.
Bapak Siswo Sumarto
Guru
Yogyakarta
8.
Bapak Padmo
Guru
Yogyakarta
                  
( Sumber lisan dari Bp. Mulyo diharjo ( Semi ), Dukuh Kidul pasar, Rt. 02, Rw. 4 Desa Mancasan.)

Di samping mengajar di Sekolah tersebut, Bapak Tejo Sumarto beserta para guru – guru tersebut, juga melaksanakan karya misi, yaitu penyiaran agama Katolik. Penyiaran dilakukan dengan membuat kelompoksarasehan,( wungon ) sambil belajar agama katholik.  Kelompok tersebut dibentuk dari masyarakat di sekitar sekolah tersebut. Yaitu sekitar Dukuh Ngluyu ,Dukuh kulon dan juga dukuh – dukuh disekitarnya, yang umumnya  masih awam dan belum mengenal Agama Katolik.
Pelajaran tersebut diadakan  setiap seminggu sekali yaitu tiap hari malam minggu atau setiap sabtu sore  kira – kira dimulai pada Jam 19.00 hingga larut malam.
Adapun simpatisan – simpatisan yang mengikuti pelajaran agama katholik tersebut, diantaranya sebagai berikut :



Bapak Karso dimejo
Ibu Karsodimejo
Bapak Kromo Pawiro
Bapak Kemis Soikromo
Ibu Mariah
Ibu Ruwah
Ibu Tugiyem
Ibu Kasiyem
Bapak Kromo Rejo
Bapak Arjo semito
Bapak Wiro sukarto
Bapak Yudo Sudarmo
Bapak Sontodimejo
Bapak Poncosukarto
Bapak Sastrosaptolo
Bapak Mulyodiharjo  / Semi
Bapak Wirotaruno




Dari simpatisan tersebut, yang kemudian sampai dibabtis 10 orang , yaitu  :


Bapak Karso dimejo
Ibu Karso dimejo
Bapak Kemis Soikromo
Ibu Mariyah
Ibu Ruwah
Ibu Tugiyem
Ibu Kasiyem
Bapak Kromo Rejo
Bapak Yudo sudarmo
Bapak Kromo Pawiro


         
Ada yang tidak sempat dibaptis , karena setelah pembabtisan yang pertama tersebut , sekolah misi tersebut bubar/ tutup, guru - guru nya pun pulang ke kampung halamannya masing - masing. Sehingga  pembelajaran untuk para magang babtis,  mengalami kevakuman.

Masa Kebangkitan I

Kemudian baru pada tahun 1960 diselenggarakan pelajaran agama katolik kembali. Pelajaran tersebut bermula hanya diikuti oleh Keluarga Bapak Thomas  Yudo Sudarmo, pembelajaran diselenggarakan di gereja St. Antonius Purbayan.
Seiring dengan berjalannya waktu, gereja juga semakin berkembang, panggilan untuk melaksanakan karya kerasulan semakin dirasakan oleh Bp. Thomas Yuda sudarmo. Sementara tugas lain, yaitu sebagai petugas kesehatan di  dokteran Karesidenan menuntut pengabdian secara total.  Tempat tugasnyapun makin menjadi lebih luas, karena harus memberi pelayanan kesehatan hampir  se wilayah karesidenan Surakarta. Sehingga pelayanan gereja ( Mengrasul ) menjadi sedikit terhambat, bahkan beberapa tahun vacum.

Masa Kebangkitan II
Pada awal tahun 1967, panggilan mangrasul tumbuh kembali pada diri Bapak Thomas  Yudo Sudarmo.
Maka selanjutnya menghimpun para pemuda sebaya anak laki-lakinya.  Usaha yang dilakukan untuk menggerakan umat dan khusunya para kaum muda – mudi,  beliau membeli sebuah peralatan Musik Band yang di Sponsori Oleh putranya yaitu Bp. Yohanes Sutanto .
Disela – sela berlatih music Band  diadakan pelajaran agama katolik. Pelajaran diikuti beberapa orang simpatisan dari kalangan muda – mudi, diselenggarakan  di Rumah Bapak Thomas Yudo Sudarmo yang beralamat di Dukuh Klampisan, sekarang wilayah  Rt 03 Rw 01 Kelurahan Mancasan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Propinsi Jawa Tengah .

Muda-mudi tersebut diantaranya :



1. Sdr. Ngadiman
2. sdr. Sakimin
3. Sdr. Baris
4. Sdr. Hartanto
5. Sdr. Mulyadi
6. Sdri. Muji Rahayu
7. Sdri. Suratmi
8. Sdr. Sarimin
9. Sdr. Suwito
10. Sdri. Suwarti

Sebanyak 10 orang muda-mudi  tersebut di atas, selanjutnya pada Tanggal 7 April 1968,  dipermandikan di Gereja Santo Antonius Purbayan Surakarta.
Mulai saat itu Rm. Purwo Hutomo SJ  berkenan hadir mengadakan perayaan Ekaristi Kudus di Mancasan sebulan sekali, dan Mancasan ditunjuk sebagai salah satu wilayah dari Paroki Antonius Purbayan Surakarta, dengan Ketua Wilayah Bapak Thomas Yudo Sudarmo sendiri.

Kemudian tahun demi tahun gereja katolik Wilayah Mancasan berkembang dengan pesat. Terbukti dari makin banyaknya simpatisan yang magang. D ibawah ini para pemuda dan pemudi yang magang babtis periode berikutnya :



Sdr. Sukiman
Sdr. Suroso Mancasan
Sdr. Suroso Daleman
Sdr. Sumarjo
Sdr. Suparjo
Sdr. Sulomo
Sdr. Kamirin
Sdr. Sutar
Sdr. Suparmi
Sdr. Jawi
Sdr. Siswanto
Sdri. Sri Mulyati
Sdr.Suroto



Pada waktu itu pelajaran agama katolik di setiap hari minggu untuk anak-anak dan setiap Jumat Malam untuk dewasa.



Di dalam perjalanan waktu perkembangan umat Katolik Mancasan, menarik perhatian para katekis dari Paroki Delanggu untuk ikut mengrasul.
Karena letak wilayah Mancasan saling berdekatan dengan wilayah Paroki Delanggu, maka ada beberapa katekis dari Delanggu yang terpanggil untuk melaksanakan karya kerasulan, dengan cara membantu memberi pelajaran agama Katolik di wilayah mancasan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di setiap hari Jumat sore, sekitar pukul. 19.30 sampai dengan pukul 21.00. di rumah Bapak Thomas Yudo Sudarmo.
Sebagai sarana komunikasi untuk memberitahukan / mengundang para katakumen untuk mengikuti pelajaran, dengan membunyikan suara bende.

Nama – nama katekis tersebut diantaranya :
1.                   Bapak FX.Supono  
Desa Pare , Kecamatan Wonosari, Kab. Klaten
2.                   Bapak Samsir         
Dk. Klapa Gading, Bolali , Kecamatan Wonosari, Kab. Klaten
3.                   Bapak Darmo         
Delanggu

Menyadari makin pesatnya perkembangan umat Katolik wilayah mancasan, sementara rumah Bapak Thomas Yudo Sudarmo semakin tidak muat menampung jumlah umatnya, maka sekitar tahun 1975 rumah Bapak Yudo Sudarmo direnovasi menjadi seperti aula, agar dapat difungsikan sebagai Kapel.
Kemudian   Kapel tersebut digunakan  untuk mengadakan peribadatan, baik Perayaan Ekaristi yang dilaksanakan setiap bulan , maupun Ibadat Sabda yang dilaksanakan setiap  minggu.

PELAYAN DAN GEMBALA GEREJA
Para gembala Gereja Santo Antonius Purbayan yang pernah berkarya di wilayah Mancasan, diantaranya ;
1.     Rm. Purwohutomo, Sj
2.     Rm. Sontobudoyo, Sj


Romo – romo yang pernah menjadi Pastor Paroki San Inigo Dirjodipuran dan sekaligus yang melayani Perayaan Ekaristi Kudus  di Wilayah Mancasan adalah sebagai berikut :

1.     Rm. L. Sugiri, Sj
2.     Rm. Pujohandoyo, Pr
3.     Rm. Suhartono, Pr ( 1981-1985)
4.     Rm. Supriyanto, Pr
5.     Rm. Heruanto, Pr
6.     Rm. Purwa harsanto, Pr
7.     Rm. Sugiyarto, Pr
8.     Rm. Suwaji, Pr
9.     Rm. Windya, Pr
10. Rm. Wahadi, Pr
11. Rm. Eko Santoso, Pr ( 1992- 1994)
12. Rm. Hardiyanto, Pr ( 1992-1996)
13. Rm. Suparyono, Pr (1994- 1998)
14. Rm. Ag. Sudarisman, Pr (1999-2001)
15. Rm. Indra sanjaya, Pr
16. Rm. Jono Wasono, Pr
17. Rm. Mardisuwignya, Pr(1999 - 2001)
18. Rm. Rudy Hardono, Pr
19. Rm. Insaf  Santosa, Pr (2001-2005)
20. Rm. Wiyono, Pr (1998-2005)
21. Rm. Budi Wihandono, Pr (2005-2011)
22. Rm. Hadiyanto, Pr (2005-2009)
23. Rm. Martoyoto, Pr
24. Rm. Heru Purnomo, Pr
25. Rm. Bondan Prima kumbara, Pr
26. Rm. Suratmo, Pr
27. Rm. Rm. Ag. Sudarisman, Pr
28. Rm. Marcelinus Roselawanto, Pr
29. Rm. Marcellinus Tanto, Pr


Romo – romo yang pernah menjadi Pastor Kuasi Paroki Kristus Raja Solobaru dan sekaligus yang melayani Perayaan Ekaristi Kudus  di Wilayah Mancasan adalah sebagai berikut :

1.     Rm. Bonifasius Benny Bambang, Pr
2.     Rm. Antonius Suparyono, Pr

Pejabat  Ketua Wilayah / Ketua Stasi Mancasan adalah sebagai berikut :


1.     Bapak Thomas Yudo Sudarmo
2.     Bapak FX. Hadi Harjono 
3.     Bapak Drs. Ign.Hartanto
4.     Bapak Fx.Kamirin
5.     Bapak C.Wiyono
6.     Bapak A.Sukadi
7.     Bapak P.Sujadi
8.     Bapak A.Kusnanto
9.     Bapak B. Sriyono

Tokoh Mudika yang pernah menjabat ketua adalah sebagai berikut :



1.     Sdr.  Y. Sutanto
2.     Sdr. Y. Santoso
3.     Sdr. FX. Sunaryono
4.     Sdr. Y. Sukasno
5.     Sdr. R. Sujiman
6.     Sdr.  P. Sujadi
7.     Sdr.  B. Purnomo
8.     Sdr.  P. Suwarno
9.     Sdr.  Alb. Sarino Setyanto
10.     Sdr. Andrias Sulistyono
11.     Sdr.  Y. Supriyanto
12.  Sdr. Al. Joko Muryanto
13.  Sdr. Y.Satriyo Nugroho
14.  Sdr. Thomas Deny Aprianto
15.  Sdr. Jimmy

Misdinar yang pernah menjabat ketua /pendamping adalah sbb :

1.     Bapak A. Kusnanto
2.     Bapak Y. Eko Haryanto        
3.     Bapak FX. Trilestari    
4.     Ibu Y. Kristiani   
5.     Ibu Iswiyati         
6.     Sdr Y. Eni Harya Kusuma
7.     Ibu V. Etik
8.     Ibu Wiji Lestari ( Menik )
9.     Ibu Th.Dwi Hastuti      
10. Bapak Hari Kristianto
11. Bapak Joko Triyanto
12. Sdr. Rudi Prasetyo
13. Sdr. Eko Juwanto        
14. Sdr. Felix Agung
15. Sdr. Sam Wijaya

Pemberkatan Gedung Gereja dan Pelantikan Pengurus Misdinar 4 Agustus 1997

Group Band sebagai media kumpulnya kaum muda, diawal kebangkitan II Kekatolikan Mancasan, tahun 1967 – 1975  adalah sebagai berikut :

1.     Sdr. Ngadiman ( Bapak C. Ngadiman )
2.     Sdr. Y. Sutanto ( Bapak Y. Sutanto )
3.     Sdr. LA. Sakimin ( Bapak LA. Sakimin )
4.     Sdr. An. Mulyadi ( Bapak A. Mulyadi
5.     Sdr. Sumarjo ( Bapak Sumarjo )
6.     Sdr. Sutadi ( Bapak Sutadi )
Group Band sebagai media kumpulnya kaum muda, tahun 1976 – 1980  adalah sebagai berikut :

1.     Sdr. Bambang S. (Bapak Bambang S.)
2.     Sdr. Purwanto ( Bapak Purwanto )
3.     Sdr. Pujianto ( Bapak Pujianto )
4.     Sdri. Sri Budiyarti (Ibu Sri Budiarti )
5.     Sdr. LA. Sakimin ( Bapak LA. Sakimin )

Group Band sebagai media kumpulnya kaum muda, tahun 1980 – 1985 adalah sebagai berikut :

1.     Bapak Y.Santoso
2.     Bapak FX. Sunaryo
3.     Bapak Sutrisno
4.     Bapak Heru
5.     Sdr F.Kustopo



Ringkasan :

Gereja Katolik St. Yohanes Maria Vianney Stasi Mancasan dipelopori tokoh umat Bp. Thomas Yudo Sudarmo

  • Tahun 1930 – an, aktif di kelompok sarasehan, (wungon) sambil belajar agama Katolik
  • Tahun 1960 – an, ikut pembelajaran diselenggarakan di gereja St. Antonius Purbayan.
  • Pada awal tahun 1967 menghimpun para pemuda sebaya anak laki-lakinya. Bp. Yohanes Soetanto , mendirikan kelompok musik, disela – sela berlatih musik diadakan pelajaran agama katolik.
  • 1970 – 1993 Rumah Bapak Thomas Yudo Sudarmo digunakan sebagai kapel, untuk Misa / ibadat minggu dan pelajaran agama Katolik
  • 1992 dibangun gedung gereja St. Yohanes Maria Vianney
  • 1997 pemberkatan gedung gereja St. Yohanes Maria Vianney oleh Romo Robertus Hardianto Pr

Bp. Thomas Yudo Sudarmo
1918 - 2001


Depan
Sejarah 
Dewan Stasi 
Liturgi 
Pewartaan 
Kemasyarakatan 
Paguyuban 
Sarana - Prasarana 
Penelitian dan Pengembangan